This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, January 31, 2016

Masalah Penelitian Mahasiswa

Penelitian ilmiah pada taraf skripsi, tesis dan disertasi selalu dimulai dengan masalah. Bila tidak ada masalah maka tidak perlu ada penelitian. Jadi masalah mendorong seorang mahasiswa untuk melaksanakan penelitian. Dalam hal ini, seorang mahasiswa di perguruan tinggi pada akhir studinya disyaratkan untuk meneliti. Penelitian tersebut mulai dari penelitian untuk sarja yang disebut dengan Skripsi, Magister untuk tesis, Doktoral untuk disertasi. Penelitian yang dilakukan mahasiswa dapat memakai penelitian kuantitatif maupun kualitatif dengan mengadakan penelitian lapangan dengan kombinasi kebenaran rasional dan empiris, maupun penelitian yang hanya bersifat penemuan kebenaran rasional.

Penelitian dengan metode apapun perlu memperhatikan teori-teori yang berhubungan dengan Bab I, II, III, IV dan V (atau bisa dikembangkan lebih dari lima Bab). Hal yang ingin saya sampaikan disini yakni beberapa teori yang berhubungan dengan pokok-pokok dalam bab I dan II serta Bab III.

Baiklah kita mulai dengan Bab I.

Dalam Bab I penelitian mahasiswa (Skripsi, Tesis, Disertasi) pokok pertama yang mesti disampaiakan yakni: Latar Belakang Masalah. Dalam mengemukakan/menarasikan latar belakang masalah perlu didasarkan atas teori-teori tentang “masalah penelitian”. Sering terjadi yakni ketika mahasiswa menarasikan masalah penelitian tidak didasarkan pada teori tentang “masalah penelitian”. Mahasiswa hanya asal-asalan membuat latar belakang masalah. Akhirnya mahasiswa tidak punya arah yang baik dalam menyelesaikan masalah. Penyelesaian masalah tentu ditopang oleh kajian teori (kebenaran rasional) yang relevan dengan variabel (konsep yang dapat diukur) yang diteliti dan analisis data serta kesimpulan yang diambil. Oleh karena itu perlu memperhatikan teori tentang “masalah penelitian”.

Beberapa teori tentang “masalah penelitian”.

Teori 1

Masalah penelitian adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan. Perbedaan antara yang tertulis dengan yang dipraktikkan/perbedaan antara teori dan praktik.

Contoh 1:

Kucing pada umumnya tidak bertanduk namun ditempat tertentu didapati kucing bertanduk. Ini masalah karena yang diketahui umum yakni kucing tidak bertanduk, maka pokok ini dirumuskan menjadi suatu variabel untuk diteliti. Dengan mengemukakan masalah dengan mendeskripsikan di Latar Belakang Masalah tentang kucing. Mulailah mendeskripsikan tentang kucing sebagaimana yang dikenal umum (diinformasikan dalam buku) kemudian akhiri dengan kucing yang bertanduk.

Contoh 2:

Secara psikologi ditemukan bahwa tingkat perhatian orang terhadap pembicaraan/ceramah/khotbah dll hanya berlangsung 45 menit. Oleh karena itu khotbah jangan terlampau lama karena bila terlampau lama maka konsentrasi pendengar khotbah akan berubah. Dengan demikian kotbah selanjutnya tidak diperhatikan secara baik. Akan tetapi di suatu tempat/gereja, jemaat mampu mendengar khotbah secara baik dalam durasi waktu 1,5 Jam. Ini menjadi masalah yang baik untuk diteliti. Dalam teknis pemaparan di Latar Belakang Masalah dikemukakan tentang lamanya waktu tentang tingkat perhatian orang terhadap ceramah/khotbah kemudian akhiri dengan fakta bahwa di tempat tertentu jemaat mampu mendengar khotbah dalam waktu 1,5 jam. Namun perlu didukung dengan bukti, yakni apakah ini pengalaman langsung atau kesaksian orang lain.

Teori 2

Prof.Dr. Sugiyono dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitif, Kualitatif dan R&D” mengemukakan bahwa masalah penelitian adalah penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dan praktek, antara aturan dan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan, penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan dan kompetisi ( Sugiyono, 2008:52)

Berdasarkan definisi tentang masalah tersebut di atas, masalah penelitian yang harus dikemukakan dalam Latar Belakang Masalah yaitu:

Penyimpangan antara yang seharusnya (saya sengaja bold dan italic untuk menegaskan inti masalah penelitian) dengan apa yang benar-benar terjadi.

Tentang dan Kontak Saya

Nama : Yonas Muanley.

Pekerjaan : Pendidik dan blogger (Suka menulis dan mempublis di blog

Telp/Hp : 081388662585

Karya Online Berbaasis Blog (GoBlog):

1. Bahan Ajar Online Filsafat Ilmu:

2. Bahan Ajar Online Apologetika (Tampilan Profesional)
Menjadi Blogger Paruh Waktu Saya menekuni blog sejak 2007 dan serius menekuni sejak 2010. Dengan begitu saya semakin betah menulis dan memposting di blog. Menjadi seorang blogger memang menyenangkan. Saya sering menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop untuk menulis dan mempublikasi artikel melaui blog.

Peluang Mendapatkan Penghasilan Melalaui Blog

Setelah saya berkecimpung dalam blog, saya mengalami bagaimana memiliki penghasilan online. Penghasilan online yang paling besar adalah ketika mempunyai produk sendiri. Salah satunya yaitu menawarkan jasa. Jasa itu sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
Ketika mendapat informasi bahwa penghasilan online dapat dilakukan melalui Adsense, khususnya google Adsense maka saya kemudian berjuang untuk mewujudkannya. Sampai artikel About Me ini dibuat, saya masih berjuang. Permohonan ditolak berkali-kali tetapi saya berjuang sampai terwujud impian itu. Itulah sebabnya saya menata blog Kumpulan Contoh Skripsi dengan template blogger yang lebih professional dalam hal feature-featurnya. Harapannya diterima Google Adsense. Jika sudah diterima Google Adsense maka mimpi itu terwujud dan akan saya salurkan kepada public bahwa seorang blogger dapat menjadikan apa saja yang dilihat untuk kemudian dirubah menjadi peluang mendapatkan rejeki.
Jadi, motivasi membuat blog ini yaitu untuk membantu mereka yang mau dibantu (konsutasi menemukan ide-ide) untuk kemudian mengerjakan skripsi, tesis dan disertasinya secara energik. Motivasi yang kedua, yaitu ingin membangun entrepreneur dalam blog (menjadi blogger preneur).
Kontak Saya

Jika Anda ingin berkomunikasi dengan saya maka silakan menghubungi saya :

Nama : Yonas Muanley

HP : 081388662585

E-mail : yonasmuanley@gmail.com

Thursday, January 28, 2016

Perjuangan di google adsense masih tertunda

Tahap Pertama mendaftar di Google AdSense.

Pada bulan Januari 2016 saya mencoba berjuang untuk mendaftarkan blog ke google adsense tetapi ternyata gagal. Namun saya tidak pantang menyerah, terus berjuang. Perjuangan itu berujung pada hasil. Sebelumnya saya mengalami beberapa kegagalan bebrapa kali, dua blog yang saya daftarkan ke GOGLE ADSENSE tidak berhasil diterima, alias ditolak. Hari ini tanggal 28/1 2016 saya mencoba untuk mendaftarkan ke google Adsense untuk satu blog dari beberapa blog yang saya miliki, ternyata berhasil dalam waktu yang tidak terlalu lama iklan google akun sudah muncul di blog. Blog yang saya maksud adalah: http://kolokiummetodologi.blogspot.co.id/
Sebelum saya pmendaftar blog di atas, saya memeriksa jumlah postingan ternyata hanya 3 postingan. Saya berusaha lagi memposting 3 tulisan lagi, kemudian saya mendaftar langsung dari blog ke google adsense. Saya juga memeriksa usia blog saya dengan mengecek tanggal postingan pertama, saya lihat postingan pertama tanggal 3/7 2013 pukul 22.29 WIB. Berdasarkan data ini saya memastikan bahwa dari segi waktu blog saya melampaui waktu minimal yang ditentukan google adsense yaitu 6 bulan. Selain itu saya juga mendapat informasi dari para blogger bahwa artikel harus memenuhi standar karena google adsense punya orang ahli termasuk ahli tata bahasa. Saya kemudian menambah 3 postingan dengan memperhatikan kualitas postingan. Setelah meyakini bahwa 3 artikel itu layak saya posting maka langsung saya posting malam tanggal 28/1 2016. Setelah posting saya mulai mendaftar ke google adsense dari dasbor blog saya. Template Blog juga masih merupakan template bawaan dasar dari blogspot.com. Luarbiasanya yakni justru template yang sederhana langsung diterima dan muncul iklan google adsense. Pengalaman sebelumnya, beberapa blog yang saya daftarkan ke google Adsense adalah blog yang dipasang dengan template pihak ketika, tampilannya sangat professional. Akan tetapi hasilnya begitu ribet untuk muncul iklan google adsense. Kini saya sudah tau rahasianya:

1. Jangan cepat putus asa ketika ditolak oleh google adsense karena kesalahan kecil yang kita buat, seperti yang saya lakukan untuk dua blog saya. Saya diberitahu oleh google adsense via email bahwa permohonan saya tidak diterima, tetapi bisa dicoba kembali.
2. Tetap bersemangan dan terus mencoba untuk mendaftar ke google adsense dengan blog-blog baru tetapi sudah memenuhi waktu yang ditetapkan oleh Google Adsense, yaitu 6 bulan.
3. Setelah mendaftar menunggu dengan sabar karena pasti sukses.
4. Daftar langsung melalui dasbord blogspot

5. Pakai template sederhana dari blogspot itu lebih cepat proses muncul iklan (pengalaman saya: silakan lihat template blog saya:

http://kolokiummetodologi.blogspot.co.id/)

Ya hanya beberapa saat muncul iklan google AdSense namun kemblai gagal karena tidak diterima. Alasannya sama yaitu kesalahan saya dalam pendaftaran ke google AdSense. Tapi masih berjuang lagi untuk mewujudkannya tetapi jika tidak maka Saya harus menciptakan "PELUANG"... Doakan

Tahap kedua, mencoba lagi di google AdSense

Pengalaman di tolak di Google AdSense bukan akhir segalanya, saya masih terus berjuang. Pada tanggal, 4 Februari 2016 saya berjuang untuk memperbaiki kesalahan tetapi jawabannya sama. Kemudian saya menghapus beberapa kode Google Adsense dalam beberapa blog dari beberapa email yang saya daftarkan. Seharusnya satu saja, tidak boleh lebih tetapi karena waktu mendaftar saking semangat akhirnya mendaftar ke Google Adsense dengan sejumlah blog yang saya miliki. Blog inipun berbeda email. Awalnya saya mendaftar dengan satu blog tetapi karena ingin mendaftar blog yang lebih banyak pengunjung membuat saya lupa jika emailnya berbeda. Akibatnya jelas ditolak. Kembali ke tanggal 4 Februari 2016. Saya berusaha merubah kesalahan-kesalah saya, lalu memperbaikinya. Namun karena belum ada jawaban dari Google AdSense maka saya kemudian menutup email dan sengaja tidak memeriksanya. Pada tanggal 5 Februari 2016 saya masuk kantor, siangnya saya iseng buka email ternyata jawaban dari Google AdSense demikian:

Anda kini menampilkan iklan AdSense – sekarang lakukan beberapa langkah cepat untuk meningkatkan pendapatan. Saya sangat senang dengan jawaban ini. Saya kemudian membuka email untuk masuk ke dasbord Google AdSense.Selanjunya saya sedang menunggu hasil dari Google AdSense.

TERIMAKASIH GOOGLE ADSENSE

Meneliti makna kata bo,skw - poi,mainw dan avrni,on - pro,baton

Kerja sama biblika menghasilkan beberapa hasil penelitian biblika berikut ini (kolaborasi dengan rekan-rekan biblika.

Kata bo,skw - poi,mainw dan avrni,on - pro,baton

Para ahli juga memperdebatkan tentang signifikansi penggunaan kombinasi kata bo,skw - poi,mainw dan avrni,on - pro,baton dalam Yohanes 21:15-17. Isu perdebatannya sama dengan perdebatan mengenai penggunaan kombinasi kata avgapa,w dan file,w, di atas yaitu apakah kombinasi kata-kata ini digunakan secara sinonim, atau ada perbedaan signifikansi makna di antara pasangan kata-kata tersebut? Untuk lebih jelasnya, penulis akan menggambarkan kombinasi kata-kata tersebut dalam sebuah tabel sederhana di bawah ini:

Yoh. 21 Teks Yunani Terjemahan

Ayat 15 Bo,ske ta. avrni,a mou Beri makan anak-anak domba-Ku

Ayat 16 Poi,maine ta. pro,bata, mou Peliharalah domba-domba-Ku

Ayat 17 Bo,ske ta. pro,bata, mou Beri makan anak-anak domba-Ku

Tabel di atas memperlihatkan bahwa Yesus menggunakan kata yang berbeda untuk “domba-domba” dan juga pembeliharaan terhadap domba-domba tersebut. Menarik untuk diperhatikan bahwa beberapa penafsir yang percaya bahwa kata kata avgapa,w dan file,w dalam teks ini digunakan secara sinonim atau tanpa signifikansi perbedaan makan, justru ketika sampai pada kombinasi kata-kata ini melihat adanya perbedaan penekanan arti. Misalny, Keener menyatakan bahwa kata bo,skw digunakan di sini dalam arti “memberi makan” (feeding), sedangkan dengan menggunakan kata poi,mainw, Yesus “beralih dari sekadar makna memberi makan kepada pemeliharaan total terhadap domba-domba”. Brown yang juga percaya bahwa kata avgapa,w dan file,w dalam teks ini digunakan secara sinonim mengutip sebuah kalimat dari Philo yang menekankan mengenai perbedaan makna kata kata bo,skw dan poi,mainw sebagaimana halnya tafsiran Keener. Brown berkomentar demikian, “Mereka yang memberi makan [boskein] menyuplai makanan…tetapi mereka yang memelihara/menggembalakan [poimanein] memiliki otoritas untuk menguasai dan mengatur. Ketika dikombinasikan, kedua kata kerja ini mengekspresikan kepenuhan dari tugas pastoral yang diembankan kepada Petrus.” Jadi menurut para ahli ini, kata bo,skw menandai tugas mempertahankan kelangsungan hidup para domba (memberi makan), sedangkan kata poi,mainw menandai otoritas untuk mengatur kehidupan para domba tersebut. Dan kedua dimensi tugas pastoral ini, yaitu “mengajar” dan “mengontrol”, diembankan kepada Petrus untuk dilaksanakan pasca kenaikan Yesus ke sorga. Sebelum memberikan tanggapan, kita perlu melengkapi ulasan ini dengan pengamatan senada dari Lowdermilk yang senada dengan para penafsir di atas, namun secara khusus membahas tentang perbedaan makna kata avrni,on dan pro,baton. Argumen Lowdermilk adalah bahwa Yohanes 21:15-17 adalah semacam “pengajaran ulang” (relecture) dari pasal 21:1-14. Dalam bagian yang terakhir disebutkan ini, tema tentang “memberi makan” terlihat jelas. Lowdermilk menyatakan bahwa kata avrni,on harus dimaknai dalam arti anak-anak kecil (little children) karena kata ini paralel dengan kata paidia (“anak-anak”) dalam ayat 5. Lalu, Lowdermilk mengutip dari sejumlah sumber yang percaya bahwa kata avrni,on bukan bicara soal “usia muda”, melainkan secara metaforik merujuk kepada karakter yang belum dewasa.

Sebelum memberikan tanggapan terhadap pandangan Keener dan Brown di atas, penulis akan menanggapi terlebih dahulu tafsiran Lowdermilk. Bagi penulis, Lowdermilk terlalu memaksakan diri untuk mencari-cari paralel bagi kata avrni,on lalu mengaitkannya dengan kata paidia dalam ayat 5 yang memang secara literal berarti “anak-anak”. Jelas bahwa konteksnya tidak mengijinkan kita memaknai kata paidia dalam arti literal, karena rujukan dari kata tersebut dalam konteks ini adalah para murid. Yesus menyapa mereka dengan kata tersebut. Mereka bukanlah anak-anak dalam arti literalnya. Memang, Lowdermilk sadar akan hal ini, sehingga ia memilih arti metaforiknya, yaitu ketidakdewasaan. Tetapi, penulis telah membahas konteks dari Yohanes 21:1-14 dalam bagian pertama di atas di mana penulis memperlihatkan bahwa Yohanes 21:1-14 sama sekali tidak mengindikasikan bahwa para murid dapat dipandang secara negatif, hanya karena mereka kembali melakukan pekerjaan menjala ikan. Tidak ada rujukan dari konteksnya di mana para murid dapat dianggap “tidak dewasa” hanya karena Yesus menyebut mereka dengan sapaan “anak-anak” (paidia).

Argumen senada dapat diterapkan untuk pandangan Keener dan Brown di atas. Brown tidak konsisten karena ia menetapkan perbedaan signifikansi makna untu kata bo,skw dan poi,mainw, sementara untuk pasangan kata avgapa,w - file,w dan kata avrni,on – probaton ia tidak melihat adanya perbedaan maknanya. Perlu dicatat juga bahwa kesimpulan Brown mengenai perbedaan makan kata bo,skw dan poi,mainw tidak valid karena terbukti dalam PL, kata bo,skw bukan hanya digunakan dalam arti “memberi makan” (Kej. 29:7; 37:12; Yes. 5:17; 65:25 – LXX), melainkan juga menjalankan tugas penanganan terhadap umat pilihan Allah (Yeh. 34:14 – LXX). Demikian pula Keener tidak konsisten karena ia melihat perbedaan signifikansi makna untuk kata avrni,on – probaton, sedangkan ia menganggap pasangan kata avgapa,w - file,w dan bo,skw - poi,mainw digunakan secara sinonim. Logikanya sederhana. Bila seseorang memandang bahwa salah satu pasangan kata ini memiliki perbedaan makna, maka ia harus secara logis percaya bahwa kombinasi pasangan kata yang lain pun digunakan dalam signifikansi makna yang berbeda. Alasannya adalah bahwa tiga pasangan kata-kata tersebut digunakan secara kombinatif dalam teks ini. Tidak heran, Lowdermilk memang menganggap bahwa ketiga pasangan kata-kata ini memiliki signifikansi perbedaan makna, namun sayangnya adalah argumen untuk mendukung perbedaan makna dari kombinasi pasangan kata-kata ini terbukti tidak meyakinkan sebagaimana evaluasi penulis di atas. Jadi, karena ada alasan-alasan yang cukup kuat untuk menerima bahwa pasangan kata avgapa,w - file,w digunakan secara sinonim, maka ini menjadi indikator pendukung untuk menerima bahwa pasangan kata avrni,on – probaton dan bo,skw - poi,mainw pun digunakan secara sinonim. Gary M. Burge menyatakan, “Setiap upaya untuk menemukan makna yang mendalam dari antara pasangan kata-kata ini harus diwaspadai sama sekali.”

Sampai di sini, penulis menetapkan bahwa secara leksikal (arti kata), kombinasi pasangan kata avrni,on – probaton dan bo,skw - poi,mainw digunakan secara sinonim. Tetapi penetapan tafsiran ini belum mencakup hal penting lainnya yang perlu dijelaskan dari penggunaan kombinasi pasangan kata ini. Oleh karena itu, berikut ini penulis akan menjelaskan mengenai aspek intertekstualitas dari kombinasi pasangan kata avrni,on – probaton dan bo,skw - poi,mainw dalam Yohanes 21:15-17. Sudah bisa dipastikan bahwa penggunaan kombinasi pasangan kata avrni,on – probaton dan bo,skw - poi,mainw menandai tema penggembalaan dalam teks ini. Menurut Andreas J. Kostenberger, tema penggembalaan dalam teks ini merupakan alusi kepada beberapa contoh dalam PL di mana urgensi para gembala yang setia kepada Tuhan sangat ditekankan. Tuhan bahkan menjanjikan bahwa Ia akan mengangkat para gembala di mana mereka akan memelihara dan menjaga umat Allah dengan tekun dan rajin (bnd. Yeh. 34; Yer. 3:15; Yes. 44:28). Selanjutnya, tema penggembalaan dalam Yohanes 21:15-17 juga menggembakan tema penggembalaan dalam Yohanes 10. Perbedaannya adalah dalam Yohanes 10, Gembala yang Baik adalah Yesus sendiri, sedangkan dalam Yohanes 21:15-17, Yesus menugaskan Petrus untuk mengemban tugas penggembalaan terhadap umat-Nya. Dalam bagian-bagian PB yang lain, gambaran (imagery) mengenai gembala juga terdapat cukup banyak (Mat. 9:36; Mrk. 6:34; Luk. 12:32; Kis. 20:28; Ef. 4:11; dan 1Pet. 2:25). Tidak heran, R.A. Culpepper menyebut teks ini ibarat sebuah “web yang kaya akan teks-teks”. Jadi, dalam teks ini peran penggembalaan Petrus sangat ditekankan dan itu berarti teks ini memperlihatkan perhatian Yesus yang sangat besar terhadap domba-domba-Nya (bnd. Yoh. 10:12-13).

Penelitian "Kasih Agape"

Postingan ini sedikit menguraikan penelitian singkat tentang Kata “Kasih Agape”.

Jika kita meneliti penggunaan kata agape, kata ini digunakan lebih dari 270 kali dalam PL (LXX) dan cernderung digunakan dalam kasus-kasus di mana tindakan mengasihi tersebut merupakan tindakan mengasihi yang intens atau komparatif. Misalnya, Abraham mengasihi anak tunggalnya (Kej. 22:2); Ishak mengasihi Esau tetap Ribka mengasihi Yakub (Kej. 25:28); Yakub mengasihi Rahel lebih daripada Lea (Kej. 29:18, 20, 30); Yakub mengasihi Yusuf lebih daripada saudara-saudaranya yang lain (Kej. 37:3); dan Yehuda menjelaskan kepada Yusuf bahwa ayahnya amat mengasihi Benyamin sehingga kehilangan Benyamin akan menyebabkan kematian Yakub (Kej. 44:20). Sementara itu, kata file,w digunakan sebanyak 32 kali dalam PL (LXX) dan diterjemahkan dengan “mencium” (7 kali), “menyukai” atau “menghargai” (3 kali) dan “mengasihi” (1 kali).

Berdasarkan perbedaan rentang semantik di atas, beberapa sarjan berasersi bahwa kata avgapa,w dan file,w dalam Yohanes 21:15-17 digunakan dalam signifikansi yang berbeda. Menurut mereka, kata avgapa,w mengindikasikan muatan makna kasih yang lebih mendalam dibandingkan dengan muatan makna kasih dalam kata file,w. Asersi ini sebenarnya sudah cukup lama beredar di kalangan orang-orang Kristen yang membedakan secara teks makna kasih dalam bahasa Yunani yang merujuk kepada empat kata yang berbeda:

a. Kata avgapa,w atau kata bendanya avgaph dianggap sebagai kata yang secara khusus digunakan untuk berbicara mengenai kasih Allah, kasih yang rela berkorban, dan kasih yang tanpa pamrih;

b. Kata file,w atau kata bendanya filia dianggap sebagai kata yang secara khusus berbicara mengenai kasih persahabatan atau kasih pertemanan;

c. Kata stergw atau kata bendanya storgh dianggap sebagai kata yang secara khusus berbicara mengenai kasih persaudaraan; dan

d. Kata evraw dan kata bendanya evrwj dianggap sebagai kata yang menandai kasih percintaan atau romantika dengan kandungan makna adanya nuansa seksual di dalamnya.

Sumber:

Lih. “avgapaw,” in Thayer’s Greek Lexicon [Software version of BibleWorks6].

Lih. “filew,” in Thayer’s Greek Lexicon [Software version of BibleWorks6].

Lih. W. Gunther and H.G. Link, “Love,” in Collin Brown (ed), Dictionary of New Testament Theology, Vol. 2 (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1976), 538-539.