Sunday, March 27, 2016

Mengapa ada Kesepian

Kesepian yang membahagiakan, Kesepian yang menyakitkan, kesepian yang tiada taranya. Kesepian yang tidak berujung, Kesepian yang berakhir, kesepian sebagai sasaran kesepian, kesepian permanen, kesepian insidental, kesepian kondisional, kesepian dalam doa, kesepian dalam ketiduran sampai seketiduran di Rumah Tuhan. Kesepian mencari, kesepian menghampiri, kesepian kota, kesepian desa, kesepian laki-laki, kesepian wanita, kesepian pegawai, kesepian jabatan, kesepiaan kepergian.

Sambil membaca artikel untuk mengatasi kesepian.

Pelayanan adalah kata umum, kata ini netral. Artinya kata pelayanan dapat dipakai oleh individu atau kelompok untuk mengabstraksikan sejumlah kegiatan yang dilakukan untuk membantu orang lain yang sedang memerlukan pertolongan. Pejabat pemerintah melakukan pelayanan bagi warga masyarakat, seorang lurah melakukan pelayanan untuk warganya, ketua RT dan RW melakukan pelayanan untuk warganya. Petugas keamanan melakukan pelayanan untuk sekenap warga Negara Indonesia. Kata pelayanan yang dipakai dalam konteks ini tentu maknanya berbeda dengan kata pelayanan yang digunakan dalam konteks iman Kristen.

Dalam konteks iman Kristen, pelayanan berarti melayani orang lain karena perintah TUHAN. Pelayanan demikian tentu berhubungan dengan panggilan TUHAN. Seseorang dapat melakukan pelayanan karena dipanggil oleh TUHAN. Ada bermacam-macam tugas pelayanan yang mesti dilakukan orang Kristen. Pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara baik apa bila orang yang melakukan pekerjaan tersebut mendapat panggilan TUHAN. Ada yang mendapat panggilan TUHAN untuk secara spesifik melaksanakan tugas pemberitaan Injil, ada pula yang mendapat panggilan TUHAN untuk melakukan tugas penggembalaan jemaat, yang lain terpanggil untuk tugas mengajar.

Sering terjadi respon yang berbeda dari pribadi yang dipanggil oleh TUHAN. Ada yang merespon secara positif tetapi ada pula yang negative/tidak taat atas panggilan TUHAN terhadap dirinya untuk melakukan tugas yang diberikan oleh TUHAN. Seorang teologi sistematik teologi yaitu Louis Berkhof menyatakan sikap manusia terhadap panggilan terhadap TUHAN dengan runtut pemahaman yaitu panggilan TUHAN terhadap seseorang hanya terjadi dalam kehidupan sadar. Artinya panggilan TUHAN tidak menyebabkan seseorang kehilangan akal. Namun dalam akal tersebut, orang yang mendapat panggilan TUHAN merenung dan akhirnya mengambil keputusan menjawab panggilan TUHAN. Selanjutnya berkhof menyatakan: “Panggilan itu menggerakkan pemahaman manusia, yang dipenuhi dengan pengertian spiritual menuju kepada kebenaran, dan melalui pemahaman mempengaruhi kehendak manusia secara efektif, sehingga orang berdosa berbalik kepada Allah. Panggilan internal menuju kepada pertobatan yaitu suatu kesadaran untuk berbalik dari dosa menuju kepada kesucian”.(Luis Berkof, 1997:168)

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.