Kajian Teori
Kajian Teori atau Studi perpustakaan merupakan proses umum yang biasa dipakai dalam penelitian, baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif dengan maksud untuk mendapat informasi teori-teori terdahulu. Suryabrata sebagaimana dikutib oleh sugiyono berpendapat bahwa studi perpustakaan dilakukan untuk mencari: “teori-tiori konsep-konsep generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan segabai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitia (Sugiyono, 2011: 79) Adapun studi perpustakaan dalam penelitian ini berkenaan dengan variable penelitian media pembelajaran Pendidikan Kristen.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari kata latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. “media adalah berbagai jenis komponen komunikasi sebagai pembawak pesan dari komunikator menuju komunikasi dalam lingkungan siswa yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar” (Daryanto, 2011: 4). Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran.
Asosiasi Teknologi Komunikasi di Amerika, membatasi bahwa media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Asosiasi Pendidikan Nasional memberikan batasan bahwa media merupakan bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. Untuk lebih jelas dapat ditinjau pendapat Asosiasi Pendidikan Nasiona yang dikutip oleh Arief Sadiman, tentang media sebagai berikut : “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang fikiran, perasaan, perlakuan, dan minat siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar terjadi.” (Sadiman, AS, 1993:7).
Hamalik berpendapat bahwa yang dimaksud dengan media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perlakuan dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Selanjutnya menurut Hamalik, media pengajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Media pendidikan identik artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata “raga” artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan dapat diamati melalui panca indera.
2. Tekanan utama terletak pada benda-benda atau hal-hal yang dapat dilihat atau didengar.
3. Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam pengajaran anatara guru dan siswa.
4. Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di dalam kelas di luar kelas.
5. Berdasarkan poin 3 dan 4, maka pada dasarnya media pengajaran merupakan sebuah perantara dan digunakan dalam dunia pendidikan.
6. Media pendidikan mengandung aspek-aspek sebagai alat dan teknik, yang sangat erat kaitannya dengan metode mengajar (Hamalik, Oemar. 1994: 23)
Merujuk dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan dan dilihat persamaannya, dapat diambil pengertian media, media adalah segala bentuk yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perlakuan, perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Seiring dengan perubahan jaman dan kemajuan teknologi, fungsi dari media pendidikan bukan hanya sebagai alat bantu pengajaran saja, tetapi fungsinya telah bergeser. Fungsi yang dihasilkan dari pergeseran tersebut ialah bahwa media pembelajaran bisa juga digunakan sebagai sumber pemelajaran.
Stephen mengatakan Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri. (Robbins, Stephen P. 2007:69). Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media pemelajaran mempunyai jenis dan karakteristik yang bermacam-macam. Para ahli melakukan pengelompokkan dan klasifikasi didasarkan pada kesamaan ciri atau karakteristik yang dimilki oleh tiap-tiap media pemelajaran tersebut. Ada berbagai jenis media pemelajaran yang banyak digunakan dalam proses belajar mengajar sekarang ini. Seiring dengan kemajuan jaman yang diikuti dengan kemajuan di bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) media pemelajaran pun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemajuan teknologi memunculkan berbagai macam media pengajaran dengan teknologi dan fasilitas yang lebih banyak disertai dengan dayaguna serta efisiensi yang lebih tinggi. Sebelum menggolongkan atau mengklasifikasikan media pengajaran tersebut alangkah baiknya peneliti mengenal dulu karakteristik media pengajaran tersebut.
Sadiman ( 1991:206) membagi media pemelajaran menjadi tiga bagian yaitu media auditif, media visual dan media audiovisual:
a. Media Auditif (media dengar) Media ini mengandalkan kemampuan suara yang digunakan untuk merangsang indera pendengaran pada waktu proses penyampaian bahan pemelajaran, misalnya : kaset, piringan hitam dan radio tape recorder.
b. Media Visual (media pandang atau lihat) Media visual mengandalkan indera penglihatan, digunakan untuk membantu indera penglihatan pada saat menerima mata pelajaran, misalnya : gambar, diagram, chart, peta (globe), slide film dan film bisu.
c. Media Audiovisual (media pandang dengar) Media ini mempunyai unsure suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media auditif dan media visual, misalnya : film, televisi, video cassette dan komputer.
Sadiman, mengidentifikasi ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. (Ibid., 35-36). Visual dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gambar, garis, dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan.
Jenis Dan Fungsi Media Pembelajaran Bagi Guru Pak
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Menurut Gagne dalam buku Daryanto mengklafikasikan media menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk demonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, filem bersuara, dan mesin belajar (Daryanto, 2011:16)
Menurut Ibrahim media dikelompokkan berdasarkan ukuran dan kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas liam kelompok yaitu: media tampa proyeksi dua dimensi ; media tampa proyeksi tiga dimensi;audio;proyeksi;televise, video dan computer (Ibid)
Menurut Heinich, Molenda, Russel jenis media yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain : media nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh (Heinich, MR, 1982:8)
Jenis media dalam pembelajaran adalah: Ibid Halaman 35-36 a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, diagram, kartun, poster, dan komik.
b. Media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, model penampang, model susun, model kerja, dan diorama.
c. Media proyeksi seperti slide, film stips, film, dan OHP
d. Lingkungan sebagai media pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu cara, alat, atau proses yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan yang berlangsung dalam proses pendidikan. Penggunaan media dalam pembeljaran atau disebut juga pembelajaran bermedia dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Menurut Sudirnan (Syaful) menemukan beberapa frinsif pemilahan media pengajaran (Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan, 2010:126-127):
1) Tujuan pemilihan: Memilih media yang akan digunakanj harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihannya jelas.
2) Karakteristik Media Pembelajaran : setiap media memiliki karakteristi masing-masing, baik dilihat dari seti kemampuannya, cara pembuatannya, maupun cara menggunakannya. Memahami karaktreristik berbagai media pengajaran merupakan kemampunan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitan dengan ketrampilan pemiliah media pengajaran.
3) Alternafif pilihan: guru bida menentukan pilihan media yang mana akan digunakan sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam memilih media pembelajaran, yakni:
1 Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitasdan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia( waktu mengajar dan pengembangan materi dan media ), sumber-sumber yang tersedia ( manusia dan material);
2 Persyaratan isi, tugas dan jenis pembelajaran. Setiap katagori pembelajaran itu menuntut prilaku yang berbeda-beda dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula.
3 Hanbatan dari siswa dengan memperhitungkan kemampuan dan ketreampilan awal, seperti membaca, mengetik, dan karakteristik siswa lainnya.
4 Tingkat kesenangan ( preferensi lembaga, guru dan pelajar ) dan keevektivan biaya.
5 Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat ( visual atau audio), respon siswa.
Kriteria Pemilihan Media:
Apa bila seorang guru mengguanakan media pengajaran dengan cara memanfaatkan media yang telah ada guru dapat menjadikan kriterie berikut sebagai dasar acuan (Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2010:130-131)
1) Apakah topic yang dibahas dalam media tersebut dapat menarik minat anak didik untuk belajar?
2) Apakah materi yang terkandung dalam media tersebut penting dan berguna bagi anak didik?
3) Apakah media itu sebagi sumber pengajaran yang pokok , apakah isinya relevan dengan kurikulum yang berlaku?
4) Apakah materi yang disampaikan otentik dan actual?
5) Apakah format penyajiannya berdasarkan tata urut belajar yang logis?
6) Apakah narasi, gambar, efek, warna, dan sebaginya, memenuhi standar kualitas teknik.
7) Apakah bobot pengguanna bahasa, symbol-simbol dan ilustrasinya sesuai dengan tingkat kematangan berpikir anak didik?
8) Apakah sudah teruji kesahihannya( validilitas ) ?
9) Apakah bahan dasarnya dapat mudah diperoleh?
Dengan kriteria pemilihan media tersebut, guru dapat lebih mudah mengguanakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugas sebagai pengajar. Dasar pemilihan alat bantu visual adalah memilih alat bantu yang sesuai dengan kematangan, minat dan kemampuan kelompok, memilih alat bantu secara tepat untuk kegiatan pembelajaran, mempertahankan keseimbangan dalam jenis alat bantu yang dipilih, menghindari alat bantu yang berelebihan, serta mempertanyakan apakah alat bantu tersebut diperlukan dan dapat mempercepat pembelajaran atau tidak. Sehubungan dengan banyaknya media yang digunakan dalam pendidikan dan tidak semua jenis dari media dapat digunakan dalam segala situasi, maka perlu dilakukan pemilihan jenis media yang sesuai dengan keperluan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.