Masalah penelitian ini adalah di mana dan kapanpun seorang guru PAK harus memiliki karakter yang baik karena guru adalah pendidik yang akan mengajar dan mendidik peserta didiknya dengan pendidikan agama yang bersumber dari Alkitab. Pendidikan adalah pembentukan karakter seseorang, maka pendidik sendiri harus mempunyai karakter yang bertangung jawab karena ini adalah merupakan dasar yang sangat penting. Perlu disadari pula bahwa kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor genetika/temperamen, bawaan lahir pengalaman individu dan lingkungan hidup yang memproduksi karakter dirinya. Pada kenyataannya karakter hanya dapat dilihat dari perkataan dan perilaku/perbuatan seseorang. Oleh karena itu, pendidikan dianggap sebagai salah satu unsur untuk pembentukan karatker. Setiap orangtua, guru di sekolah, guru sekolah Minggu, atau guru pribadi, adalah orang-orang yang diberi hak yang sangat besar oleh Tuhan untuk mendidik karakter anak. Dalam hal ini karakter merupakan bagian yang penting dari integritas, jika seseorang guru dipercayai oleh naradidik karena kejujuran seorang guru tersebut baik dari pengajarannya maupun kehidupannya maka guru tersebut akan akan mempengaruhi karakter peserta didik pada masa depannya atau kehidupan peserta didik di masa yang akan datang.
Seorang guru yang berintegritas harus konsisten antara kata-kata yang disertai dengan perbuatan, maka dengan demikian, seorang guru dapat menjadi panutan bagi naradidiknya. Namun guru yang berbasis karakter dan perilaku yang positif di dalam dirinya akan dikatakan guru tersebut mempunyai integritas karena merupakan dasar utama bagi seorang guru. Seseorang guru yang mempunyai integritas adalah orang yang menetapkan sistem norma untuk menilai sebuah kehidupan. Kehidupan seorang guuru dinilai dari semua eksisitensi kehidupannya termasuk pengajarannya serta nilai norma dan perilakunya baik di masyarakat maupun terhadap naradidiknya.
Masalah yang terjadi adalah guru berintegritas hanya pada waktu mengajar saja, tetapi ketika di luar jam mengajar kehidupannya tidak berintegritas. Kenyataan yang terjadi dapat saja seorang guru tidak lagi menjadi patokan dalam dirinya, dan seluruh hidupnya tidak menjadi contoh bagi peserta didik dan masyarakat yang ada. Karena bukan dari kesungguhan hatinya dalam mengajar justru guru tersebut melakukan tugasnya hanya sekedar profesi, bukan guru berpikir bahwa tugas tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap Tuhan. Tetapi oleh karena tuntutan zaman yang terdesak seperti ekonomi yang kurang tercukupi dalam keluarga, keinginan sukses yaitu kekayaan dan hawa nafsu. Inilah yang menjadi suatu kendala yang cukup berat bagi seorang guru, karena akan membentuk karakter pribadi seorang guru.
Untuk menyelesaikan masalah ini maka penulis memakai metode riset pustaka yang relevan dengan judul dan isi skripsi. Penulisan bersifat analisis deskriptif. Yaitu data berupa pernyataan dan pandangan tentang masalahnya yang disoroti, dan bersifat deskriptif yaitu usaha melaporkan suatu objek atau suatu keadaan tanpa menarik kesimpulan. Akhirnya isi skripsi ini dapat bermanfaat.
Jumlah kata 438 :
Penulis
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.