Masalah Penelitian: Pengaruh Menjadi Pentakostalisme terhadap Karakteristik unggul dalam pelayanan Gereja.
Gerakan Pentakosta telah berkembang sedemikian pesat dan memberi pengaruh terhadap manusia, khususnya kelompok Kristen dari denominasi yang menekankan pada Roh Kudus yaitu pada pengalaman dipenuhi Roh. Seorang teolog pentakosta yakni J.Gultom menyatakan: “Kaum pentakostal lahir dari suatu pergumulan spiritualitas yang dangkal pada masa di mana gereja-gereja telah terjebak kepada formalisasi, doktrinisasi dan pemetodean penghayatan iman kepada Yesus Kristus serta absennya pengalaman yang dinamis dengan Roh. Pendapat ini menarik untuk dikaji, mengapa pengalaman dinamis dengan Roh itu tidak continue dalam kehidupan gereja.? Gereja dianggap sebagai suatu persekutuan yang hanya menekankan system organisasi ketimbang perhatian terhadap pengalaman dinamis dengan Roh itu. Oleh karena Itulah gerakan pentakostal memberi ruang dalam pengalaman dinamis itu. Pengalaman dinamis dengan Roh ini tidak hanya terjadi dalam kaum Pentakosta tetapi juga pada gerakan pietisme John Wesley bersaudara yang melahirkan Methodis maupun Jacob Spener adalah suatu penghayatan dan pengalaman yang hidup, sederhana, spontan dan komitmen untuk menghidupi Firman menjadi akar spiritualitas Pentakostal. Oleh karena itu spiritualitas merupakan topik yang sangat penting ketika membicarakan mengenai pentakostalisme (J.Gultom, Penta Kosta Dalam Konteks, Jakarta : PGPI dan PESATPIN, 2008: 139)