Kerja sama biblika menghasilkan beberapa hasil penelitian biblika berikut ini (kolaborasi dengan rekan-rekan biblika.
Kata bo,skw - poi,mainw dan avrni,on - pro,batonPara ahli juga memperdebatkan tentang signifikansi penggunaan kombinasi kata bo,skw - poi,mainw dan avrni,on - pro,baton dalam Yohanes 21:15-17. Isu perdebatannya sama dengan perdebatan mengenai penggunaan kombinasi kata avgapa,w dan file,w, di atas yaitu apakah kombinasi kata-kata ini digunakan secara sinonim, atau ada perbedaan signifikansi makna di antara pasangan kata-kata tersebut? Untuk lebih jelasnya, penulis akan menggambarkan kombinasi kata-kata tersebut dalam sebuah tabel sederhana di bawah ini:
Yoh. 21 Teks Yunani Terjemahan
Ayat 15 Bo,ske ta. avrni,a mou Beri makan anak-anak domba-Ku
Ayat 16 Poi,maine ta. pro,bata, mou Peliharalah domba-domba-Ku
Ayat 17 Bo,ske ta. pro,bata, mou Beri makan anak-anak domba-Ku
Tabel di atas memperlihatkan bahwa Yesus menggunakan kata yang berbeda untuk “domba-domba” dan juga pembeliharaan terhadap domba-domba tersebut. Menarik untuk diperhatikan bahwa beberapa penafsir yang percaya bahwa kata kata avgapa,w dan file,w dalam teks ini digunakan secara sinonim atau tanpa signifikansi perbedaan makan, justru ketika sampai pada kombinasi kata-kata ini melihat adanya perbedaan penekanan arti. Misalny, Keener menyatakan bahwa kata bo,skw digunakan di sini dalam arti “memberi makan” (feeding), sedangkan dengan menggunakan kata poi,mainw, Yesus “beralih dari sekadar makna memberi makan kepada pemeliharaan total terhadap domba-domba”. Brown yang juga percaya bahwa kata avgapa,w dan file,w dalam teks ini digunakan secara sinonim mengutip sebuah kalimat dari Philo yang menekankan mengenai perbedaan makna kata kata bo,skw dan poi,mainw sebagaimana halnya tafsiran Keener. Brown berkomentar demikian, “Mereka yang memberi makan [boskein] menyuplai makanan…tetapi mereka yang memelihara/menggembalakan [poimanein] memiliki otoritas untuk menguasai dan mengatur. Ketika dikombinasikan, kedua kata kerja ini mengekspresikan kepenuhan dari tugas pastoral yang diembankan kepada Petrus.” Jadi menurut para ahli ini, kata bo,skw menandai tugas mempertahankan kelangsungan hidup para domba (memberi makan), sedangkan kata poi,mainw menandai otoritas untuk mengatur kehidupan para domba tersebut. Dan kedua dimensi tugas pastoral ini, yaitu “mengajar” dan “mengontrol”, diembankan kepada Petrus untuk dilaksanakan pasca kenaikan Yesus ke sorga. Sebelum memberikan tanggapan, kita perlu melengkapi ulasan ini dengan pengamatan senada dari Lowdermilk yang senada dengan para penafsir di atas, namun secara khusus membahas tentang perbedaan makna kata avrni,on dan pro,baton. Argumen Lowdermilk adalah bahwa Yohanes 21:15-17 adalah semacam “pengajaran ulang” (relecture) dari pasal 21:1-14. Dalam bagian yang terakhir disebutkan ini, tema tentang “memberi makan” terlihat jelas. Lowdermilk menyatakan bahwa kata avrni,on harus dimaknai dalam arti anak-anak kecil (little children) karena kata ini paralel dengan kata paidia (“anak-anak”) dalam ayat 5. Lalu, Lowdermilk mengutip dari sejumlah sumber yang percaya bahwa kata avrni,on bukan bicara soal “usia muda”, melainkan secara metaforik merujuk kepada karakter yang belum dewasa.
Sebelum memberikan tanggapan terhadap pandangan Keener dan Brown di atas, penulis akan menanggapi terlebih dahulu tafsiran Lowdermilk. Bagi penulis, Lowdermilk terlalu memaksakan diri untuk mencari-cari paralel bagi kata avrni,on lalu mengaitkannya dengan kata paidia dalam ayat 5 yang memang secara literal berarti “anak-anak”. Jelas bahwa konteksnya tidak mengijinkan kita memaknai kata paidia dalam arti literal, karena rujukan dari kata tersebut dalam konteks ini adalah para murid. Yesus menyapa mereka dengan kata tersebut. Mereka bukanlah anak-anak dalam arti literalnya. Memang, Lowdermilk sadar akan hal ini, sehingga ia memilih arti metaforiknya, yaitu ketidakdewasaan. Tetapi, penulis telah membahas konteks dari Yohanes 21:1-14 dalam bagian pertama di atas di mana penulis memperlihatkan bahwa Yohanes 21:1-14 sama sekali tidak mengindikasikan bahwa para murid dapat dipandang secara negatif, hanya karena mereka kembali melakukan pekerjaan menjala ikan. Tidak ada rujukan dari konteksnya di mana para murid dapat dianggap “tidak dewasa” hanya karena Yesus menyebut mereka dengan sapaan “anak-anak” (paidia).
Argumen senada dapat diterapkan untuk pandangan Keener dan Brown di atas. Brown tidak konsisten karena ia menetapkan perbedaan signifikansi makna untu kata bo,skw dan poi,mainw, sementara untuk pasangan kata avgapa,w - file,w dan kata avrni,on – probaton ia tidak melihat adanya perbedaan maknanya. Perlu dicatat juga bahwa kesimpulan Brown mengenai perbedaan makan kata bo,skw dan poi,mainw tidak valid karena terbukti dalam PL, kata bo,skw bukan hanya digunakan dalam arti “memberi makan” (Kej. 29:7; 37:12; Yes. 5:17; 65:25 – LXX), melainkan juga menjalankan tugas penanganan terhadap umat pilihan Allah (Yeh. 34:14 – LXX). Demikian pula Keener tidak konsisten karena ia melihat perbedaan signifikansi makna untuk kata avrni,on – probaton, sedangkan ia menganggap pasangan kata avgapa,w - file,w dan bo,skw - poi,mainw digunakan secara sinonim. Logikanya sederhana. Bila seseorang memandang bahwa salah satu pasangan kata ini memiliki perbedaan makna, maka ia harus secara logis percaya bahwa kombinasi pasangan kata yang lain pun digunakan dalam signifikansi makna yang berbeda. Alasannya adalah bahwa tiga pasangan kata-kata tersebut digunakan secara kombinatif dalam teks ini. Tidak heran, Lowdermilk memang menganggap bahwa ketiga pasangan kata-kata ini memiliki signifikansi perbedaan makna, namun sayangnya adalah argumen untuk mendukung perbedaan makna dari kombinasi pasangan kata-kata ini terbukti tidak meyakinkan sebagaimana evaluasi penulis di atas. Jadi, karena ada alasan-alasan yang cukup kuat untuk menerima bahwa pasangan kata avgapa,w - file,w digunakan secara sinonim, maka ini menjadi indikator pendukung untuk menerima bahwa pasangan kata avrni,on – probaton dan bo,skw - poi,mainw pun digunakan secara sinonim. Gary M. Burge menyatakan, “Setiap upaya untuk menemukan makna yang mendalam dari antara pasangan kata-kata ini harus diwaspadai sama sekali.”
Sampai di sini, penulis menetapkan bahwa secara leksikal (arti kata), kombinasi pasangan kata avrni,on – probaton dan bo,skw - poi,mainw digunakan secara sinonim. Tetapi penetapan tafsiran ini belum mencakup hal penting lainnya yang perlu dijelaskan dari penggunaan kombinasi pasangan kata ini. Oleh karena itu, berikut ini penulis akan menjelaskan mengenai aspek intertekstualitas dari kombinasi pasangan kata avrni,on – probaton dan bo,skw - poi,mainw dalam Yohanes 21:15-17. Sudah bisa dipastikan bahwa penggunaan kombinasi pasangan kata avrni,on – probaton dan bo,skw - poi,mainw menandai tema penggembalaan dalam teks ini. Menurut Andreas J. Kostenberger, tema penggembalaan dalam teks ini merupakan alusi kepada beberapa contoh dalam PL di mana urgensi para gembala yang setia kepada Tuhan sangat ditekankan. Tuhan bahkan menjanjikan bahwa Ia akan mengangkat para gembala di mana mereka akan memelihara dan menjaga umat Allah dengan tekun dan rajin (bnd. Yeh. 34; Yer. 3:15; Yes. 44:28). Selanjutnya, tema penggembalaan dalam Yohanes 21:15-17 juga menggembakan tema penggembalaan dalam Yohanes 10. Perbedaannya adalah dalam Yohanes 10, Gembala yang Baik adalah Yesus sendiri, sedangkan dalam Yohanes 21:15-17, Yesus menugaskan Petrus untuk mengemban tugas penggembalaan terhadap umat-Nya. Dalam bagian-bagian PB yang lain, gambaran (imagery) mengenai gembala juga terdapat cukup banyak (Mat. 9:36; Mrk. 6:34; Luk. 12:32; Kis. 20:28; Ef. 4:11; dan 1Pet. 2:25). Tidak heran, R.A. Culpepper menyebut teks ini ibarat sebuah “web yang kaya akan teks-teks”. Jadi, dalam teks ini peran penggembalaan Petrus sangat ditekankan dan itu berarti teks ini memperlihatkan perhatian Yesus yang sangat besar terhadap domba-domba-Nya (bnd. Yoh. 10:12-13).